Desa Kroyokulon, sebuah wilayah administratif di Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menampilkan wajah desa agraris yang tangguh dan adaptif. Terletak di kawasan yang didominasi oleh lahan persawahan dan perkebunan kelapa, desa ini berhasil membangun fondasi ekonomi yang kokoh di atas dua pilar utama: pertanian tanaman pangan dan peternakan. Keberhasilan Desa Kroyokulon dalam menyinergikan tradisi bertani dengan inovasi di bidang peternakan, khususnya pengembangan kambing Peranakan Etawa (PE), menjadikannya contoh nyata sebuah desa yang berdaya saing dan terus bergerak maju menuju kesejahteraan warganya.
Tinjauan Geografis dan Demografi
Secara geografis, Desa Kroyokulon menempati area yang relatif datar, menjadikannya lokasi yang sangat ideal untuk pengembangan pertanian, terutama padi sawah. Luas wilayah Desa Kroyokulon tercatat sekitar 2,13 kilometer persegi, yang sebagian besarnya merupakan lahan sawah produktif, pekarangan, dan permukiman penduduk. Hamparan sawah hijau yang membentang menjadi pemandangan khas yang menegaskan identitasnya sebagai salah satu lumbung pangan di Kecamatan Kemiri.
Adapun batas-batas wilayah Desa Kroyokulon yaitu:
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Samping
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kroyowetan
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bedonokluwung
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Waled
Berdasarkan data monografi desa dan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo, jumlah penduduk Desa Kroyokulon saat ini mencapai 2.348 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduknya ialah sekitar 1.102 jiwa per kilometer persegi. Angka kepadatan ini menunjukkan pemanfaatan lahan yang seimbang antara area permukiman dan lahan produktif. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, peternak, dan perajin gula kelapa, yang membentuk struktur sosial-ekonomi yang homogen dan saling bergantung.
Roda Pemerintahan dan Pembangunan Partisipatif
Sistem pemerintahan Desa Kroyokulon dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkat desa yang meliputi sekretaris desa, kepala urusan (kaur), dan kepala dusun (kadus). Pemerintah desa bekerja sama secara erat dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam merumuskan kebijakan dan program pembangunan yang aspiratif. Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) menjadi agenda rutin tahunan yang melibatkan partisipasi aktif dari tokoh masyarakat, perwakilan pemuda, perempuan, dan kelompok tani untuk menentukan arah dan prioritas pembangunan.
Kepala Desa Kroyokulon menyatakan bahwa fokus utama pembangunan saat ini ialah peningkatan infrastruktur yang berdampak langsung pada aktivitas ekonomi warga. "Prioritas kami ialah memastikan akses jalan usaha tani dan jaringan irigasi berfungsi optimal. Jika akses lancar dan air tercukupi, produktivitas petani dan peternak akan meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan keluarga," jelasnya dalam sebuah wawancara. Komitmen ini diwujudkan melalui alokasi Dana Desa untuk program-program seperti rabat beton jalan tani, normalisasi saluran irigasi, dan pembangunan talud penahan longsor di beberapa titik rawan.
Pilar Ekonomi Ganda: Pertanian dan Peternakan
Kekuatan ekonomi Desa Kroyokulon terletak pada kemampuannya mengelola dua sektor vital secara bersamaan. Sektor pertama merupakan pertanian tradisional yang telah menjadi tumpuan hidup masyarakat selama beberapa generasi. Padi menjadi komoditas utama yang dibudidayakan di lahan-lahan sawah yang subur, menghasilkan panen yang tidak hanya untuk konsumsi lokal tetapi juga untuk dijual ke pasar regional. Selain padi, banyak warga yang memanfaatkan pekarangan rumah mereka untuk menanam kelapa. Pohon kelapa ini bukan hanya sumber bahan makanan, tetapi juga bahan baku utama bagi industri rumahan gula kelapa atau gula merah, yang menjadi sumber pendapatan harian bagi puluhan keluarga perajin.
Sektor kedua yang berkembang pesat dalam satu dekade terakhir ialah peternakan, khususnya kambing Peranakan Etawa (PE). Kambing jenis ini dipilih karena memiliki nilai ekonomi ganda; dapat menghasilkan susu yang bernutrisi tinggi sekaligus daging. Beberapa kelompok ternak telah terbentuk di desa ini, berfungsi sebagai wadah bagi para peternak untuk berbagi pengetahuan, mengelola pakan secara kolektif, dan memperkuat posisi tawar saat menjual hasil ternak. Keberadaan kelompok ternak ini terbukti efektif dalam meningkatkan skala usaha dari sekadar ternak sampingan menjadi sumber pendapatan yang serius. Seorang ketua kelompok ternak menuturkan, "Melalui kelompok, kami bisa belajar teknik pemerahan yang benar, cara membuat pakan fermentasi, dan bahkan kami mulai merintis pemasaran susu kambing segar ke kota. Bekerja bersama ternyata lebih ringan dan hasilnya lebih baik."
UMKM dan Upaya Peningkatan Nilai Tambah
Seiring dengan meningkatnya produksi di sektor pertanian dan peternakan, kesadaran untuk meningkatkan nilai tambah produk melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai tumbuh. Para perajin gula kelapa kini tidak hanya menjual dalam bentuk cetakan batok kelapa, tetapi juga mulai memproduksinya dalam bentuk gula semut (gula kristal) yang dikemas secara modern. Inovasi ini membuka peluang pasar baru, termasuk kafe-kafe dan toko makanan sehat yang membutuhkan pemanis alami berkualitas. Kemasan yang lebih baik dan label yang informatif menjadi perhatian utama untuk menembus pasar yang lebih kompetitif.
Di sektor peternakan, UMKM berbasis susu kambing etawa juga mulai bermunculan. Meskipun masih dalam skala kecil, beberapa warga telah mencoba mengolah susu segar menjadi produk turunan seperti yogurt, kefir, atau sabun susu kambing. Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi sifat susu segar yang tidak tahan lama dan untuk menangkap segmen pasar yang lebih luas. Pemerintah desa, bekerja sama dengan dinas terkait dan mahasiswa KKN, kerap memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan pengolahan produk, manajemen usaha, dan strategi pemasaran digital untuk mendorong pertumbuhan UMKM lokal ini.
Dinamika Sosial Kemasyarakatan dan Infrastruktur
Kehidupan sosial di Desa Kroyokulon berjalan harmonis dengan semangat gotong royong yang masih terjaga kuat. Kegiatan seperti kerja bakti, pengajian rutin, dan tradisi rewang saat hajatan menjadi perekat hubungan antarwarga. Nilai-nilai kebersamaan ini menjadi modal sosial yang tak ternilai dalam mendukung program-program pembangunan desa. Fasilitas umum seperti masjid dan balai desa tidak hanya berfungsi sesuai namanya, tetapi juga menjadi pusat interaksi dan kegiatan masyarakat.
Dalam hal infrastruktur, Desa Kroyokulon menunjukkan perkembangan yang positif. Jalan-jalan utama desa telah diaspal, memudahkan mobilitas warga dan pengangkutan hasil bumi. Jaringan listrik dan telekomunikasi juga telah menjangkau seluruh wilayah desa. Di bidang pendidikan, terdapat fasilitas Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi tempat generasi penerus menimba ilmu. Untuk layanan kesehatan, Posyandu aktif memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak secara berkala, didukung oleh bidan desa yang siaga melayani kebutuhan kesehatan dasar masyarakat.
Peluang dan Tantangan Masa Depan
Desa Kroyokulon memiliki prospek masa depan yang cerah. Peluang terbesar terletak pada penguatan citra desa sebagai sentra kambing etawa di Purworejo. Dengan manajemen yang lebih profesional, kelompok-kelompok ternak dapat dikembangkan menjadi koperasi yang mampu mengelola dari hulu hingga hilir, mulai dari penyediaan pakan, pembibitan, hingga pengolahan dan pemasaran produk susu. Pengembangan edu-wisata peternakan juga menjadi peluang menarik, di mana pengunjung dapat belajar tentang budidaya kambing etawa dan mencoba produk olahannya secara langsung.
Namun, tantangan tetap ada di depan mata. Volatilitas harga pakan ternak dan hasil pertanian menjadi salah satu risiko utama yang dihadapi warga. Selain itu, regenerasi petani dan peternak menjadi isu penting; kaum muda perlu diyakinkan bahwa bekerja di sektor agraris dapat memberikan masa depan yang cerah melalui inovasi dan teknologi. Pengelolaan limbah ternak agar tidak mencemari lingkungan juga perlu menjadi perhatian serius seiring dengan meningkatnya populasi kambing di desa.
Dengan fondasi ekonomi yang kuat, semangat kebersamaan yang tinggi, dan visi pembangunan yang jelas, Desa Kroyokulon memiliki semua modal yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan dan meraih peluang. Kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah desa, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya akan menjadi kunci untuk mewujudkan Desa Kroyokulon yang maju, mandiri, dan sejahtera.